Selasa, 26 Desember 2017

Meninggalkan atau Bertahan Karena-Nya?


Meninggalkan atau Bertahan Karena-Nya?
            Pertanyaan yang sulit untuk dijawab untuk para ikhwan tentunya untuk pertanyaan seperti ini. Meninggalkan atau Bertahan Karena-Nya? Secuil tulisan ini semoga membantu ikhwan semua. Tulisan ini terinspirasi dari kejadian hari ini pada tanggal 27 Desember 2017 yang dimana saya melihat sendiri kejadian ini.
           Ketika seorang wanita sudah menentukan untuk membuka hati yang telah lama ia tutup rapat, kala itu pula puluhan anak panah menancap hingga menyakiti diri. Ketika semua anak panah dicabut, wanita memutuskan untuk menyisakan satu anak panah dalam hatinya. Berharap sisa anak panah yang satu itu akan membaik seiring berjalannya waktu. Namun, nyatanya anak panah yang satu itu kian hari kian bersarang menusuk hingga dalam
Apakah harus satu anak panah itu juga harus dicabut??
Haruskah bila pintu hati ini yang susah payah membuka selebar-lebarnya untuk ikhwan akan tutup kembali??
Memutuskan untuk mencabut anak panah dan menggantinya dengan logam yang biasa disebut dengan cincin-pun nyatanya tidak mudah, banyak argumen, banyak pendapat, banyak permintaan, banyak yang harus dilengkapi satu sama lain dan masih banyak lagi yang lainnya. Mengesampingkan ego serta kepentingan pribadi demi tercapainya sebuah pernikahan itu bukan perkara yang mudah.
ingatkah kala kau dengannya membicarakan akan menikah berapa tahun lagi? Tapi nyatanya hingga tahun tersebut berlalu kalian tetap belum melingkarkan cincin di jari manis kalian 🙂
Nyatanya, bertahan pun belum menyelesaikan permasalahan dan bukan pula bukti bahwa aku mencintaimu dan kau mencintaiku pula
Tinggalkan !!!
Memutuskan untuk meninggalkan pergi dirinyapun bukan hal yang mudah. "akuilah" .Sesering apapun kau bertengkar dengannya, sesering apapun dia menyakitimu, sesering apapun dia menduakanmu Kala waktu yang sudah kalian lalu bersama bicara semua keslahan pasanganmu itu seolah bukan hal yang besar kemudian hilang seketika. Namun, kala kata "berpisah" sudah terucap, seketika itu pula tembok besi menjulang dengan tinggi memisahkan kalian.Kebersamaan kalian kemarin menjadi perpisahan saat ini.Melangkah ke depan tanpa menengok kebelakang pun sulit.Bayang-bayang tentang masa lalu tetap tegar berada dalam ingatan, senyuman, gaya bicara, teriakan, panggilan sayang, tawa, dan suara. Itu semua masih membekas di ingatan bahkan berjejak jelas di hati
Pilih mana? Tegar mempertahankan atau kuat untuk meninggalkan ?????
 Biarkan hati dan nurani yang membimbingmu 😊